ANGGARAN RUMAH TANGGA
Forum Pendidikan Tinggi Statistika Indonesia

BAB I
KEANGGOTAAN

Pasal 1
Keanggotaan

  1. Keanggotaan FORSTAT terdiri dari anggota biasa dan anggota kehormatan.
  2. Anggota Biasa ialah sekurang-kurang 1 (satu) orang wakil dari setiap perguruan tinggi di Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan tinggi statistika.
  3. Anggota kehormatan ialah seseorang yang ditetapkan oleh pengurus dengan pertimbangan telah berjasa atau dapat berperan serta untuk mencapai tujuan FORSTAT.

Pasal 2
Kewajiban dan Hak Anggota
serta Penghentian Keanggotaan

  1. Kewajiban Anggota
    • Setiap anggota berkewajiban memenuhi ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan MUNAS.
    • Setiap anggota berkewajiban melaksanakan keputusan Rapat Pengurus yang didasarkan kepada keputusan-keputusan MUNAS.
  1. Hak Anggota Hak Anggota biasa
    • Setiap Anggota Biasa mempunyai hak bicara.
    • Setiap Anggota Biasa mempunyai hak dipilih sedangkan Hak untuk memiliih dimiliki oleh Perguruan Tinggi.
    • Setiap Anggota Biasa berhak mengutus wakilnya untuk menggunakan hak bicara.
    • Setiap Anggota biasa berhak mengutus wakilnya untuk dipilih.
    • Setiap Anggota biasa berhak mengutus wakilnya untuk menghadiri rapat, pertemuan, dan kegiatan lain yang diselenggarakan oleh FORSTAT.
  2. Hak Anggota kehormatan
    • Setiap Anggota kehormatan mempunyai hak bicara.
    • Setiap Anggota kehormtan tidak mempunyai hak memilih maupun hak dipilih.
  3. Penghentian keanggotaan Anggota Biasa dapat terjadi karena
    • dicabut keanggotaanya oleh Pengurus karena melanggar Anggaran Dasar dan/atau Anggaran Rumah Tangga;
    • permintaan institusi penyelenggara Pendidikan tinggi Statistika; dan/atau
    • FORSTAT bubar.
  4. Penghentian keanggotaan Anggota kehormatan
    • meninggal dunia;
    • mengundurkan diri;
    • dicabut keanggotaanya oleh Pengurus karena melanggar Anggaran Dasar dan/atau Anggaran Rumah Tangga;
    • masa jabatan pengurus berakhir; dan/atau
    • FORSTAT bubar.

BAB II
TATA CARA PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH NASIONAL

Pasal 3

  1. MUNAS terdiri dari MUNAS BIASA dan MUNAS LUAR BIASA.
  2. MUNAS BIASA berwenang untuk:
    • menetapkan dan mengesahkan Anggaran Dasar dan atau perubahannya;
    • menilai, menerima, mengesahkan atau menolak pertanggungjawaban Pengurus;
    • memilih dan menetapkan Pengurus;
    • menetapkan Pokok-Pokok Program Kerja FORSTAT selama 2 (dua) tahun;
    • memberhentikan Pengurus karena masa jabatannya berakhir; dan/atau
    • menetapkan keputusan-keputusan lainnya.
  3. MUNAS LUAR BIASA berwenang untuk:
    • menetapkan pembubaran FORSTAT;
    • meminta pertanggungjawaban pengurus yang dianggap telah melanggar Anggaran Dasar;
    • memberhentikan Ketua Pengurus FORSTAT sebelum masa jabatannya berakhir; dan/atau
    • membahas dan memutuskan hal-hal lain yang dianggap perlu.
  4. MUNAS BIASA diadakan satu kali dalam dua tahun.
  5. Tempat dan waktu penyelenggaraaan MUNAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Pengurus.
  6. MUNAS LUAR BIASA diadakan bila Pengurus menganggap perlu atau bila sekurang-kurangnya setengah dari jumlah anggota FORSTAT memintanya secara tertulis kepada Pengurus dengan memberitahukan hal-hal yang akan dibicarakan.
  7. MUNAS dihadiri oleh Pengurus dan anggota FORSTAT
  8. Penyelanggaraan MUNAS dilakukan oleh Panitia Penyelenggara.
  9. Panitia Penyelenggara ditunjuk oleh pengurus FORSTAT.
  10. Segala sesuatu mengenai MUNAS disiapkan oleh panitia penyelenggara dengan pengarahan dari pengurus FORSTAT.
  11. Pemberitahuan untuk menyelenggarakan musyawarah nasional dikirimkan oleh panitia penyelenggara kepada semua anggota, sekurang- kurangnya satu minggu sebelum musyawarah dilaksanakan.

Pasal 4
Pimpinan Musyawarah Nasional
dan Cara Pengambilan Keputusan

  1. Pemimpin sidang MUNAS adalah ketua pengurus FORSTAT.
  2. Keputusan MUNAS disusun secara tertulis dan disampaikan kepada seluruh anggota.
  3. Keputusan-keputusan sejauh mungkin diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat. Jika dengan jalan musyawarah tidak dapat dicapai mufakat, baru diadakan pemungutan suara dan keputusan diambil atas dasar suara terbanyak.

BAB III
KEPENGURUSAN

Pasal 5
Pemilihan Pengurus
dan Masa Bakti Pengurus

  1. Ketua FORSTAT hanya dapat memangku jabatan sebanyak-banyaknya dua masa bakti.
  2. Ketua dan Wakil Ketua FORSTAT dipilih dan ditetapkan dalam MUNAS.
  3. Pemilihan Ketua & Wakil Ketua dilakukan secara musyawarah. Apabila pemungutan suara terpaksa ditempuh, keputusan ditetapkan berdasarkan suara terbanyak dari yang hadir.
  4. Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua FORSTAT dilakukan oleh Panitia Pemilihan yang dibentuk oleh Pengurus FORSTAT.
  5. Mekanisme dan tata tertib pemilihan ditetapkan oleh Panitia Pemilihan.
  6. Ketua dan Wakil Ketua FORSTAT membentuk kepengurusan tidak lebih dari sebulan setelah pelaksananaan musyawarah nasional.
  7. Masa Bakti Pengurus FORSTAT adalah 2 (dua) tahun sesuai dengan masa bakti Ketua FORSTAT.
  8. Jika Ketua FORSTAT berhalangan tetap maka pengurus inti FORSTAT memilih ketua definitif dari salah satu wakil ketua sampai masa jabatan berakhir.

Pasal 6
Kewajiban dan Hak Pengurus

  1. Pengurus berkewajiban
    • Memenuhi dan melaksanakan ketentuan dalam Anggaran Dasar.
    • Meyusun program kerja dan disampaikan kepada seluruh anggota FORSTAT.
    • Melaksanakan program kerja dengan berpedoman pada Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Keputusan musyawarah nasional.
    • Mempertanggungjawabkan segala kewenangan dan tugas-tugas yang dilakukan pada musyawarah nasional.
  2. Pengurus berhak:
    1. Mewakili dan berwenang untuk bertindak atas nama FORSTAT.
    2. Mengesahkan kenggotaan FORSTAT
    3. Mengangkat dan memberhentikan anggota pengurus
    4. Menetapkan peraturan, tata tertib, dan kebijakan untuk menjalankan tugas dan kewajibannya.

Pasal 7
Penyelenggaraan Rapat Kerja Pengurus

  1. Rapat kerja pengurus diatur oleh ketua pengurus setelah mendapat persetujuan mayoritas pengurus.
  2. Rapat kerja pengurus hanya dianggap sah jika dihadiri oleh sepertiga jumlah pengurus yang diundang.
  3. Keputusan-keputusan rapat kerja diupayakan berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila pemungutan suara terpaksa ditempuh, keputusan ditetapkan berdasarkan suara terbanyak dari yang hadir dalam rapat.

BAB IV
KEKAYAAN DAN PEMBUBARAN FORUM

Pasal 8
Kekayaan

  1. Sumber keuangan Forum berasal dari:
    • Iuran tahunan anggota (institusi) FORSTAT.
    • Bantuan kerjasama dengan pihak luar.
    • Hibah.
    • Donasi.
    • Sumber dana lain yang sah.
  2. Besaran iuran tahunan ditetapkan dalam musyawarah nasional.
  3. Uang iuran tahunan dipungut oleh pengurus.
  4. Pengelolaan keuangan dan perlengkapan Forum menjadi tanggungjawab pengurus.

Pasal 9
Pembubaran FORSTAT

  1. Pembubaran FORSTAT dilakukan dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa.
  2. Musyawarah nasional luar biasa yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini, dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3⁄4 dari jumlah institusi anggota FORSTAT, dan disetujui sekurang-kurangnya oleh 3⁄4 anggota institusi yang hadir.

BAB V
PENUTUP

Pasal 10
Ketentuan Lain-lain

  1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan ditetapkan lebih lanjut oleh Pengurus dengan memperhatikan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
  2. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Samarinda pada tanggal 29 Mei 2021.